Hunger Games Attack!

Sabtu, 07 April 2012

It's almost reaching midnight, fellas, and I doubt I could get my beauty sleep tonite'. But, my over reacting brain keeps me stay tune one PC since I've watched 'Hunger Games' on theater. So, for killing my over-bed-time, I supposed to write something about that movie. Whoozah! XD

Sebelumnya, saya memang belum pernah baca bukunya, tapi udah denger-denger dari banyak sumber kalau tuh versi novelnya bakal dibuatin film. Dan voila! Saya kira dan menurut desas-desus kabar angin selatan, barat, timur, dan utara, bilang katanya film itu isinya cuma bunuh-bunuhan doang. Iya sih, awalnya memang dan intinya cuma games bunuh-bunuhan. Dulu, saya pernah nonton film Jepang bertemakan sama. Judulnya... jeng jeng jeng... Battle Royale! Lebih sadisan pelem ini sih emang. Dan, dari awal sampai akhir, isinya cuma bunuh-bunuhan doang. Nah, Hunger Games sendiri tak hanya mengekspos sisi 'kejinya' dan 'thriller'-nya saja. Menurut saya yang udah menyimak film ini, Hunger Games tak hanya mencakup satu jenis genre, melainkan multiple genres, e.g : romance, drama, family, sci-fic (paling kelihatan), action, adventure, dll. Begitu banyak genre kemudian dikemas menarik oleh sang penulis, Suzanne Collins. =))

Dimulai dengan kehadiran Katniss Everdeen, gadis 16 tahun berkepang yang hidup di distrik termiskin kota Panem. Hunger Games sendiri sebenarnya dibuat sebagai anniversary untu mengingat bagaimana perjuangan menuju evolusi pasca perang terjadi di Amerika Utara. Konon katanya, kota Panem, Capitol, dan ke-12 distrik berasal dari sana. Semenjak perang, terjadilah perubahan tata nama dan pembagian kota. Semakin besar angka distriknya, maka semakin berkurang kemakmurannya. Dan, di distrik 12-lah, kedua tokoh utama kita berasal. Katniss Everdeen dan Peeta Mellark. Kyuuung~

Dari sisi pengambilan scene dengan kamera, nuansanya seperti kayak di film dokumenter. Kameranya sering bergoyang, tetapi di situ lah daya tariknya. Yah, saya sih sebenarnya gak banyak tau soal bagus tidaknya kualitas sebuah film ditinjau dari kacamata profesional, jadi yang saya bilang bagus berarti sesuai standar saya. Wkwk.

Aaa. There lot of fluffy things in there! Buktinya, Peeta yang dengan beraninya berkata ke audiens/penonton Hunger Games kalau dia suka Katniss. Kyuuung. Tapi, Katniss hanya menjawab dari belakangs stage dengan tatapan marah dan emosi. Sampai-sampai dia nyaris nyekik si Peeta. Dan juga, ada scene di mana saat mereka lagi di hutan dan udah berpisah satu sama lain, terus si Peeta ternyata gabung dengan tim ugh-so-annoying peserta dari distrik 2 dan 1 (Glimmer, Cato, Clove, dan Marvel), saya sempat berpikir yang enggak-enggak tentang Peeta. D:

He must be the traitor! And I despise traitor! D:

Tapi, ternyata... akhirnya saya tau tujuan Peeta bergabung dengan tim-nya Cato, dkk. Biar, dia bisa tau pergerakannya mereka. Karena, sampai di pertengahan games, Katniss selalu selamat. Kemungkinan besar, tim Cato pasti ngincar Katniss. Hiks. Dan, memang terbukti. Nyatanya, Katniss nyaris tertangkap mereka. Tapi, berkat bantuan Rue (peserta dari Distrik 11), Katniss bisa menyelamatkan dirinya yang cuma bisa bertahan di atas pohon. Serbuan serangga yang menurut saya kayak Tomcat (?) itu bikin tim-nya Cato lari ngibrit, plus dengan berakhirnya nyawa si Glimmer. Gegara Katniss juga kena beberapa gigitannya si serangga, efek halusinasi ngaburin pengelihatan sama kesadarannya. Di tengah-tengah pelariannya, Peeta nyuruh dia buat lari sesegera mungkin dari sana, 'coz si Cato keliatan mau balik ke TKP.

Yang bikin mewek adalah scene kematian Rue. :'|

Aaa, I love the scene in cave! So sweet~ Ya pokoknya begitulah. Tee hee.

Tunggu dulu, sebenarnya Hunger Games itu apaan sih? Well, seperti yang saya sudah saya sebutkan di atas, game ini memang bertujuang untuk saling membunuh satu sama lain. Dalam artian, survival games. Siapa yang bisa bertahan, maka dia lah yang menang. Plus, ada basic rule-nya juga, only one who able to win this game. Meski dari satu Distrik mengirim sepasangan, tetep aja endingnya harus saling bunuh. Nah, karenanya, Katniss pun menolak peraturan itu. Entah dia memang bertujuang rebellion terhadap orang-orang di Capitol sana atau kah memang dia ada hati dengan Peeta. Yap. Romantisme yang diperlihatkan Katniss dan Peeta selama di Carnocupia menarik perhatian para audiens game itu. Untuk beberapa kali, Katniss mendapatkan sponsor seperti obat luka waktu kulit pahanya terkena api dan juga sup hangat untuk Peeta yang mengalami cepticemia akibat luka yang infeksi lama. Karenanya, banyak audiens yang pengen supaya Katniss dan Peeta terus bersama hingga akhir game. Dan, voila! Ke-plin-plan-an si Gamemaker terlihat di sana. Sebelum Katniss dan Peeta nyaris dan hampir memakan berry beracun itu biar mati sama-sama, si Gamemaker bersorak.

"We present you the new winners of 74th Hunger Games!"


Dasar plin-plan. Bzzzzt.

Di situ lah kelihatan kalau pihak Capitol merasa dipermalukan. Peraturan yang udah nempel sejak bertahun-tahun lamanya di Hunger Games malah dipatahin begitu saja oleh karena kisah romantis Katniss sama Peeta selama game. Hal ini pun membuat Presiden Snow (semacam pemimpin di Capitol dan Hunger Games) naik pitam. Bagaimana pun caranya, hanya boleh ada satu pemenang saja. Hingga di edisi buku ketiga (Mockingjay), si kakek tua itu pasti gak mau Katniss dan Peeta bahagia. Nyem nyem.

Ada beberapa hal yang saya sukai dari sosok Peeta. Seperti, dia itu gampang sekali nyari perhatian orang-orang, kalau nebar pesona bakal banyak yang ketarik sama dia. Trus, dia itu pintaaar banget menghias kue dan buat roti. Liat kan bagaimana dia dengan mudahnya dan miripnya melukis tangan dan wajahnya sampai bisa menirukan warna benda di sekitarnya, like iguana, I said. Mimikri! Dia juga bukan tipe cowok pemaksa. Meski yaah, dia tahu Katniss memang dekat dengan Gale, tapi dia masih bisa jaga perasaan Katniss yang galaw getoh. Tapi yang lebih terpenting dari sosok Peeta Mellark adalah... he's totally and madly in love with Katniss Everdeen as if she was part of his cooked bake. :D

Pokoknya, I ship this pairing till the end! XD

























Credit:
Picture by Lei_Li

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.