Mail #2

Senin, 28 Maret 2011

Life is like a journey. A boat. Where the sea has been our street line. The traffic light supported our tears then. Wherever we start to jump and run, there must have been rainbow followed us. Just pick it up. Pick it up. Shout your emotions through the darkness. Finally, release your anger from the bottom of the line. Surely, it's just a point of breakdown.

Terkadang kita akan sangat mudah marah pada sesuatu yang sebenarnya tidak sepantasnya kita pikirkan terlalu jauh. Mungkin faktor moody yang sedang down membuat segalanya jadi lebih buruk. Yap. I believe in that. Mood. Berasal dari English yang berarti hasrat/ingin yang timbul dari dalam jiwa/hati; berfungsi sebagai rotor pengendali suasana kerja. Tanpa mood, sudah bisa dipastikan 100 % kalau segala yang kita lakukan akan berakhir dengan biasa-biasa saja, malah mungkin jadi berantakan.

Says, saya pengen minta maaf ke seseorang. Tapi... perlu gak sih saya minta maaf sama orang 'itu'? Sebenarnya sih, saya gak salah. Err--bukan hal penting sih. Malah kalau boleh dibilang, hal terkonyol sedunia. Dan! Lagi-lagi karena mood saya yang super-jelek saat itu, makanya jiwa childish saya berubah jadi gertakan bagi dia. Kasihan dia. Gegara saya, dia jadi diem kicep dan gak mau ngobrol sama saya. Padahal kan yang salah itu memang saya. Tapi! Perlu gak sih saya minta maaf? DX

Ini masalah kursi duduk. Well, saya udah janji mau duduk sama si 'Y', tapi si 'A' yang gak tau apa-apa ngambil duluan kursi saya itu. Nah, saya marah deh sama si A. Dia cuma melongo. Si Y juga cuma diem-diem saja. Jadinya, saya marah banget ke A. Tuh kan, I'm so CHILDISH! OTL

Akhir-akhir ini hujan datang tiba-tiba dan makin deras saja. Fuuh, basah satu badan, gak perlu mandi lagi soalnya baju udah kayak direndam dalam bak air. =x=

Payung juga gak guna. Kalau anginnya muncul, payungnya bakal terbang. Ujung-ujungnya, basah juga deh. Hahh... Serba salah jadinya.
Yap. Global Warming. Dua kata simpel tapi inilah inti dari masalah alam kita semua. Jangan buang sampah sembarangan. Habis makan atau minum, tolong sampahnya disimpan. Kalau udah nemu tong sampah, mbok yang ditaruh di sana. Jangan buang ke kali. Kasihan sama alam kita, dear. =]

Kedewasaan. Pengendalian diri. Mood. Tiga fase beruntun yang akan kita hadapi setiap harinya di dunia kerja. Sebenarnya, di dunia akademik juga kita akan selalu berhadapan dengan tiga kata itu kok. Intinya adalah we are the masters of our brains and hearts. Jangan mudah terpengaruh oleh suara syaitan yang menggoda melulu itu. At least, dengarkanlah suara hatimu yang terdalam. Mereka gak bakal bohong kok. Seperti contohnya pembelajaran Pedagogi vs Andragogi. Tipe belajar anak-anak atau dewasa.

Gambar di samping menunjukkan bagaimana kita bersikap dewasa menghadapi masalah. Jangan gunakan satu sudut pandang saja, dear. Gunakanlah berbagai aspek kacamata untuk meninjau masalah itu. Yap. Yap.

Tuck. Tuck. Tuck.
Airways. Teardrop. Bloody. Pooh.
Ginger! Bang!
 

Mail #1

Jumat, 25 Maret 2011


Entri berbentuk jurnal tentang keseharian. Yup, dimulai dari hari ini. Nothing special happened today. Sucks. LOL
Surat nomor satu. Kenapa diberi judul demikian? Sebab, surat berisi hal-hal yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Logisnya, analogikan saja dengan entri pada blog. =)

Hari ini saya down. Sangat. Mood jelek. Banget.  Pengen rasanya sembunyi dalam selimut dan ber-hibernasi seperti beruang. Gak tau kenapa. Menghadapi sekian banyak manusia dengan ribuan karakteristik memang cukup membuat mood jadi menggantung. Yahh, DL (Derita Lu!). Menyedihkan.
Kadang terbayangkan mencoba profesi kehidupan yang lain. Jadi arsitek gitu. Atau koki acara kuliner di tipi-tipi. Haha. Pasti enak ya. Kerjaannya nyicip-nyicip melulu. Trus, ada jalan-jalan gratisannya lagi. :9
Kalau terus-menerus dicecoki dengan mimpi kayak gitu, mana bisa maju? Mundur? Mungkin. Stagnan? Pasti.

Wuihhh~ terbang!

Aseek dah. XD

Mencoba melihat pelangi dan burung-burung yang dengan bebas berterbangangan di angkasa sana. Paling di benak kita : pengen bisa terbang juga. Gak ada yang namanya kemacetan jalur udara, iya kan? Sumpah. Jalur darat itu bikin puyeng. Puyengnya bukan karena migrain gegara ngabisin tiga mangkok bakso plus seloyang pizza (ngek?). Yah, puyengnya karena TRAFFIC JAM-nya itu loh! Ngeselin.
Lagi-lagi, DL!

Makanya, yang tinggal di kota, jadilah warga negara yang selalu sabar. Taat pada aturan lalu lintas, jangan nyerobot-nyerobot, kasihan yang naik sepeda sama pejalan kaki. Itulah kenapa angka kejadian trauma kapitis maupun tabrak lari meningkat di daerah perkotaan dan batas suatu daerah kabupaten a.k.a jalan poros.

Selalu ada kesenangan setelah kesusahan, begitu pula sebaliknya. Hidup itu bagai roda, guys. Jadi, jangan berharap seneng melulu kalau sudah milih buat hidup di dunia ini. Masalahnya adalah... ketika roda itu mulai bergerak, apakah kecepatannya konstan atau tidak? Yap. Konstan tidaknya kecepatan roda kehidupan tergantung dari bagaimana kita menyikapi segala enigma hidup. Lika-liku kehidupan yang super kejam ini memaksa kita berpikir penuh rencana. Plan A, plan B, plan C, de el el. Tapi, perlu diingat bahwa Tuhan selalu adil dengan pilihan kita. Jadi, selalu bertanggung jawab dengan hal-hal yang sudah kita pilih. Maka, roda kehidupan pun akan bermula. =)

Jadi anak gaul itu perlu modal gak sih? Katanya sih gitu. Sayangnya, maksud petuah ini disalahartikan oleh banyak anak muda jaman sekarang. Kalau mau gaul, harus punya BB. Kalau mau gaul, harus punya behel. Kalau mau gaul, harus punya BMW. Dear, hape soner butut keluaran taon 2000-an, anak angkot, plus gigi bersih cling-bling ala Pepso***t cukup kok. =)

Kenapa saya berani berkata demikian? Sebab, teman dan sahabat tidak menilaimu dari tiga hal itu. Itu kalau teman dan sahabat didefinisikan dari makna yang sesungguhnya. You just have to be valuable for others in true meaning. That's all.

Berguna bagi teman maupun sahabat salah satunya ialah, jika mereka butuh tanganmu, ulurkanlah. Tapi, kalau lagi ujian, gunakanlah teknik rahasia yang tidak ada siapapun tahu. XD (maksudnya?)

Hari ini saya dapat traktiran Pizza di Pizza Hut oleh temen kampus. Cukup mengenyangkan. Haha. Semua foto ada di dalam kamera Canon temen. Jadi, gak bakal saya post di entri satu ini. Sorry  (All: siapa juga yang mau liat foto lu?!). Okay, okay, saya gak bakal post di entri manapun kalau gitu. OTL  

Says : Happy Birthday, Nunu Almaidin. Happy birthday for your 20 years of life. No regret, just be who you are, always. Love ya! (cipikia-cipiki)


Desert Skies

Rabu, 16 Maret 2011

Title: Desert Skies

Category: Naruto
Character(s): Sasuke U. & Sakura H.

Words: 1,658
Genre(s): Sci-Fi/Drama
Rating: Rated: T
Summary: "Don't close your eyes, Haruno. See my eyes and give your pain to
me."

URL: http://www.fanfiction.net/s/6827592/1/

[read the rest down below]

Traffic Sky

Selasa, 15 Maret 2011

Thinking is the most valuable thing to do. Everyday we think. Using our brain with so much contradictions, whether it's negative-paositive, even positive-positive. It's said as 'galau'.

Langit tampak mendung. Bersama pula pikir ini yang tak kunjung menapaki kaki langit yang telah penuh dengan awan hitam. Sejenak, kulihat 'halo' berbentuk aneh dengan tabir tiga warna pelangi membentuk garis cekungan di atas sana. Sebentar lagi, pikir ini akan menjadi beban berat. Beradu dengan emosi dan kelogisan dalam waktu-waktu yang terbatas. Tatkala badai t'lah surut, mari berbahagia. Karena, di saat itu, ujian telah usai...

...lebay. :D

Ingat gak sih kalau dahulu ortu kita selalu berkata sebelum kita berangkat sekolah, "Belajar yang benar ya, Nak, supaya kamu bakal jadi 'orang'.". Jadi orang ya? Kita sih sudah pasti merasa jadi orang. Masalahnya adalah, apakah kita yakin kita telah menjadi 'orang', bukannya 'manusia'? Bahasa Indonesia termasuk ke dalam bahasa tersulit di dunia. Benar gak sih? Katanya sih gitu. :/

Yah, sukuri aja kalau kita sudah terlahir di negeri ini. Di negeri di mana para penguasa langit tampak sangat mudah menjelajahi tapak-tapak yang belum terjamah. Ini bahasa kiasan. Maksudnya?

Kalau kita lagi berantem sama teman, biasanya akan ada air yang memadamkan. Tapi, di negeri ini, yang berantem malah semakin disulut dengan api. Nah lho? Gimana caranya mau selesai berantem kalau gitu? Aneh kan? orz

Pepatah kuno mengatakan, "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan." Jadi, yang memulai fitnah dan menyulut fitnah, sama-sama saling membunuh, Ya udah, bunuh-bunuhan aja sana sekalian. (kicked). Toh, mereka kok yang dosa. Udah tau salah, masih aja ngeyel.

Oh Tuhan, maafkanlah dosa saya. Dosa kami. Sebagai hamba-Mu. Kami sudah terlalu naif dan sombong. Melupakan Engkau yang Maha Penguasa, Lagi Maha Cerdas. #prayforJapan

Kita sedang mengalami masa 'dorman', saudaraku. Ya.
Kita hanya bermimpi. Lama tertidur dalam sebuah gua sempit yang hanya menyisakan kegelapan. Tak ada cahaya, bahkan jam weker pun tak ada (plak). Tatkalah sang sinar dan Yang Maha Adil mulai mengucapkan 'Kun Fayakun', kita lari terbirit-birit. Kita berusaha melarikan diri dari kesalahn kita sendiri, padahal sudah jelas tertera dalam kitab suci kita bahwa tiap dosa adalah kewajiban tuk kita segera hapus dengan penyesalan dan taubat. Jadi, kita masih tertidur. Begitu lelap...

Galau...

Bukan berarti labil. Semua orang pasti sudah pernah mengalami satu kata ini. Suka gak suka. Semuanya pasti akan merasakannya. Yahh, dinikmatin aja, bro. Wkwk...

Beban pikiran semakin bertambah. So much burden, dear friends. Semakin bertambah usia, maka bertambah pula masalah. Kita gak pernah mau cari masalah kok. Tapi, udah takdirnya tuh. Tanpa masalah, kita gak bakal jadi dewasa. Beneran deh. :)

Kadang kita jadi memicingkan mata. Mengernyitkan dahi. Marah. Sebal. Pengen rasanya lari saja dari masalah ini. Lalu, kita melihat anak kecil yang bermain-main di taman bermain. Kok rasanya anak kecil gak punya masalah ya? Enaknya...
Segalanya lepas begitu saja saat kita masih jadi anak-anak. Bermain dia yunan sampai lelah. Kemudian, pulang untuk makan siang. Tidur siang. Setelah bangun, mandi sore dan main lagi di lapangan bersama teman se-kompleks. Yap, yap...





Menari dan minum teh. Pasti beban akan hilang. Yeiy...

Diberdayakan oleh Blogger.