Mail #1

Jumat, 25 Maret 2011


Entri berbentuk jurnal tentang keseharian. Yup, dimulai dari hari ini. Nothing special happened today. Sucks. LOL
Surat nomor satu. Kenapa diberi judul demikian? Sebab, surat berisi hal-hal yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Logisnya, analogikan saja dengan entri pada blog. =)

Hari ini saya down. Sangat. Mood jelek. Banget.  Pengen rasanya sembunyi dalam selimut dan ber-hibernasi seperti beruang. Gak tau kenapa. Menghadapi sekian banyak manusia dengan ribuan karakteristik memang cukup membuat mood jadi menggantung. Yahh, DL (Derita Lu!). Menyedihkan.
Kadang terbayangkan mencoba profesi kehidupan yang lain. Jadi arsitek gitu. Atau koki acara kuliner di tipi-tipi. Haha. Pasti enak ya. Kerjaannya nyicip-nyicip melulu. Trus, ada jalan-jalan gratisannya lagi. :9
Kalau terus-menerus dicecoki dengan mimpi kayak gitu, mana bisa maju? Mundur? Mungkin. Stagnan? Pasti.

Wuihhh~ terbang!

Aseek dah. XD

Mencoba melihat pelangi dan burung-burung yang dengan bebas berterbangangan di angkasa sana. Paling di benak kita : pengen bisa terbang juga. Gak ada yang namanya kemacetan jalur udara, iya kan? Sumpah. Jalur darat itu bikin puyeng. Puyengnya bukan karena migrain gegara ngabisin tiga mangkok bakso plus seloyang pizza (ngek?). Yah, puyengnya karena TRAFFIC JAM-nya itu loh! Ngeselin.
Lagi-lagi, DL!

Makanya, yang tinggal di kota, jadilah warga negara yang selalu sabar. Taat pada aturan lalu lintas, jangan nyerobot-nyerobot, kasihan yang naik sepeda sama pejalan kaki. Itulah kenapa angka kejadian trauma kapitis maupun tabrak lari meningkat di daerah perkotaan dan batas suatu daerah kabupaten a.k.a jalan poros.

Selalu ada kesenangan setelah kesusahan, begitu pula sebaliknya. Hidup itu bagai roda, guys. Jadi, jangan berharap seneng melulu kalau sudah milih buat hidup di dunia ini. Masalahnya adalah... ketika roda itu mulai bergerak, apakah kecepatannya konstan atau tidak? Yap. Konstan tidaknya kecepatan roda kehidupan tergantung dari bagaimana kita menyikapi segala enigma hidup. Lika-liku kehidupan yang super kejam ini memaksa kita berpikir penuh rencana. Plan A, plan B, plan C, de el el. Tapi, perlu diingat bahwa Tuhan selalu adil dengan pilihan kita. Jadi, selalu bertanggung jawab dengan hal-hal yang sudah kita pilih. Maka, roda kehidupan pun akan bermula. =)

Jadi anak gaul itu perlu modal gak sih? Katanya sih gitu. Sayangnya, maksud petuah ini disalahartikan oleh banyak anak muda jaman sekarang. Kalau mau gaul, harus punya BB. Kalau mau gaul, harus punya behel. Kalau mau gaul, harus punya BMW. Dear, hape soner butut keluaran taon 2000-an, anak angkot, plus gigi bersih cling-bling ala Pepso***t cukup kok. =)

Kenapa saya berani berkata demikian? Sebab, teman dan sahabat tidak menilaimu dari tiga hal itu. Itu kalau teman dan sahabat didefinisikan dari makna yang sesungguhnya. You just have to be valuable for others in true meaning. That's all.

Berguna bagi teman maupun sahabat salah satunya ialah, jika mereka butuh tanganmu, ulurkanlah. Tapi, kalau lagi ujian, gunakanlah teknik rahasia yang tidak ada siapapun tahu. XD (maksudnya?)

Hari ini saya dapat traktiran Pizza di Pizza Hut oleh temen kampus. Cukup mengenyangkan. Haha. Semua foto ada di dalam kamera Canon temen. Jadi, gak bakal saya post di entri satu ini. Sorry  (All: siapa juga yang mau liat foto lu?!). Okay, okay, saya gak bakal post di entri manapun kalau gitu. OTL  

Says : Happy Birthday, Nunu Almaidin. Happy birthday for your 20 years of life. No regret, just be who you are, always. Love ya! (cipikia-cipiki)


0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.