Everybody Lives in a Jar of Fireflies

Selasa, 06 Maret 2012

Pertama, sebelumnya saya gak ada niat apapun buat ngisi blog ini lagi sekarang. Sejam yang lalu, saya inget waktu di kampus liatin lepi temen yang dia-nya lagi ngapdet blog komunitasnya. Yah, saya jadi tersentil gitu. Bukan sih. Cuman ya, ini blog udah aus deh gak pernah diisi lagi dengan apa kek. Gambar gitu setidaknya. Haha.

Dua puluh menit yang lalu, ceritanya saya pengen ngaplod gambar yang hanya ada di hape. Pengen di-blutut ke lepi. Tapi, batre hape lagi kendor. Habis. Pas mau dicolok ke charger-nya, ternyata ada tiga sms yang masuk. Betapa saya syok melihat sms yang ke-dua.

"Ni, Prof Razak Datu meninggal."

Prof. dr. H. Razak Datu, Ph.D adalah guru besar departemen Anatomi, FK UH, turut juga memegang peran sebagai Dekan FK UMI. Bukan itu yang saya jadikan poin penting. Beliau adalah Penasehat Akademik saya selama tiga tahun berada di FK UH ini. Demi apapun juga, tanpa beliau, saya gak bisa selamat dari pengurusan KRS setiap semesternya. Beliau adalah sosok yang sangat baik dan penyabar. Saya tahu betul sifat beliau yang satu itu. Dari tutur kata dan cara bicaranya yang pelan dan baik, terlihat jelas beliau adalah sosok dokter yang menyenangkan.

Saya syok. Syok! Ya Allah.

Saya terakhir bertemu dengan beliau enam hari yang lalu demi meminta tanda tangan untuk surat rekomendasi pengurusan beasiswa dari pemerintah Jepang. Saya bahkan membolos kuliah dan pergi menuju ruang Dekan FK UMI karena saya lupa bilang sehari sebelumnya saat membuat janji kalau besoknya saya ada kuliah jam segitu. Tak lama setelah tiba FK UMI, saya menunggu hingga urusan beliau selesai. Betapa saya tak melihat satu tanda pun di wajahnya bila saat itu akan menjadi waktu terakhir saya bertemu dengan beliau. Innalillahi wa inailaihi rojiun.

Nyawa memang bukan lah milik kita. Hanya milik-Nya. Dan, akan selalu kembali pada-Nya. Tergantung bagaimana kita menyikapinya sebagai yang ditinggalkan.

Bagaimana pun caranya, kematian itu pasti akan menyapa kita dengan beragam cara yang tak bisa kita prediksikan. Sama seperti beliau.

Beliau meninggal saat sedang dalam keadaaan melaksanakan ibadah Umroh di Tanah Suci. Subhanallah. 

--
 
Dunia itu sempit, selebar daun kelor kata pepatah. Kita mungkin menemukan orang yang sama dalam waktu yang sama, namun tempat yang berbeda. Oleh karenanya, judul entri hari ini dan sebagai jurnal pembuka di bulan ketiga tahun 2012 adalah... jreng jreng jreng! Baca aja sendiri. *dor*

Yaiiy! Lama sudah blog ini saya telantarkan selama kurang lebih tiga bulan mengingat mood menulis benar-benar drop. Pasca ujian OSCE, blok, praktikum, dan pengurusan KRS baru di semester terakhir untuk mahasiswa pre-klinik FK UH. T^T Well, sebentar lagi, masing-masing dari kami akan memulai meniti hidup yang baru di dunia perklinikan yang umm you know kinda harsh. Haha. Penempaan yang tepat agar kami dapat menjadi dokter seutuhnya. Amin.

Oh ya, hari ini, tepat tanggal 6 Maret 2012, saya memulai hari dengan bangun tidur, cuci muka, gosok gigi--heleh--sorry. Yah, rutinitas dan panggilan alam, bukan. Berangkat ke kampus 07.30 WITA oleh karena hujan yang kian menderas. Fiuuh. Lagian, dosennya juga telat. Selama kuliah pula, saya cuma ber-hoah-hoah (ngantuk maksudnya. :p) Semalam tidur cuma lima jam. Itu normal sih bagi mahasiswa seperti kami, tetapi yaa tubuh benar-benar exhausted! Gak tau kenapa. Dehidrasi kali ya. Padahal hawa lingkungan lagi drop kok, dehidrasi dari mana ya. Yap, begitulah pokoknya. Setelah istirahat makan siang, dilanjutkan ibadah, et cetera et cetera. Seperti biasa, ruang kuliah akan ribut di jam-jam kosong. Masalahnya ialah, pasca kuliah pertama selepas ISHOMA, dosennya datang telaaat banget. Telat dua jam deh. =w=

Akhir kata, yang saya lakukan kalau bukan ngulik-ngulik tas dan buka-buka catetan kuliah, paling maen Fruit Ninja sama Uno di I-pad-nya Dina (temen samping duduk). Kalau udah bosan, yang terjadi adalah teroret teroret~ 

 
Gak tau ya ini wajahnya siapa. Saya sukanya gambar random gitu. Kertas di buku catetan kuliah paling belakang udah jadi korban keusilan tangan saya yang bete. Haha. Gambar gambar gambar~
Awalnya sih pengen gambar Shion (red: No.6), tapi gak ingat persis style rambutnya kayak gimana. Akhirnya yang jadi cuma ini deh. LOL


I dunno who the girl above is. Maybe... me? *dor*

Ah, Dina juga bagi-bagiin permen Turkish Delight

---

Life, please be my friend.
Death, please be the reminder. Alarm for Life.
The reminder when God wants us back to our very existence. 

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.