Besties

Jumat, 16 Maret 2012

Good evening, fellas!

Saya teringat dengan sebuah foto lama di akun fb. Sekitar tahun 2008--kurang lebih empat tahun yang lalu. Di foto itu saya tampak berjejeran dengan teman-teman foreigner dari Asia. Sempat saya terkaget dengan foto itu. Kagetnya baru terasa sekarang. Karena, dulu saya pernah bermimpi untuk dapat menginjak tanah Nihon. Tau-tau, mimpi itu terwujudkan dalam cara yang tak disangka-sangka. Gratis pula. Tapi, saya ke sana bukan untuk tujuan wisata dan senang-senang. Ada tanggung jawab yang mesti saya pikul bersama ketiga rekan lainnya.

Ah, it's all 'bout past. Senang saat bisa mengingatnya kembali. =)

Besties. Teman jalan, teman nebeng, teman di saat susah dan senang. Yap. Prakiraan saya seperti itu. But it could be much much more than just those words. Besties ibaratnya kayu penopang untuk sebuah rumah yang sudah kokoh, namun terkadang rumah itu bisa mengalami penuaan oleh usia. Ia akan rapuh bersama pilar-pilarnya, tetapi dengan adanya penopang itu, sang rumah dapat berdiri dalam jangka waktu lama. Sama seperti Kazoku (keluarga).

Mungkin besties bisa digambarkan dengan banyak bahasa. Well, saya kurang capable dalam pendeskripsian sesuatu hingga ke taraf paling holistik. Teman, sahabat, rekan, kenalan, sobat, dan apapun namanya itu mungkin disimbolkan sebagai hubungan bak simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan satu sama lain. But, I denied that statement. Saya kurang setuju. Meski, pada dasarnya selalu dipengaruhi dengan kondisi seperti itu, still kita memiliki sesuatu yang jauh lebih lebih lebih mutlak kendati memikirkan apakah saya harus menolong dia karna dia bahkan tak pernah menolong saya. Itu tergantung masing-masing pihak, tentu saja.

Teman itu apa? Sahabat itu apa? Kawan itu apa?

Bagi saya, teman adalah wadah untuk menampung jiwa homo homini lupus kita. Ah, kalau kata-kata saya salah, mohon dimaafkan. Kita manusia, bukan? Itu dulu pertanyaannya. Masalahnya adalah apakah kita memercayai keberadaan teman-teman kita itu? Mari kembali ke diri kita lagi.

Terkadang dan selalu, seseorang membutuhkan space untuk dirinya sendiri, tanpa orang lain berhak dan boleh memasuki apalagi mengusiknya. Saat kita menunjukkan, okay I'm done with this shit things and I wanna be alone; siapapun yang 'mungkin' peduli pada kita akan menanggapi dan mempertanyakan hal itu. Dan, ada beberapa orang yang akan menjawab dengan nada yang begitu dingin karena merespon dengan hal yang penuh keceriaan pun, ia tak bisa. She's tottally messed up and needs her own space.

Dan, itulah saya.

Kembali pada arti besties. Apa itu besties? Ya, besties adalah tempat canda dan tawa kalian. =)

Ilustrasinya mudah kok.

---
with love and passion, let me hold your fragile hands. together, we'll make a good friendship

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.