Memoirs of Tomakomai

Kamis, 02 Desember 2010

Sekitar pertengahan Mei dua tahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi salah satu negeri adidaya di Asia Timur sana--Jepang. Well, cukup-sangat berkesan. Mengingat bisa berkeliling Jepang adalah salah satu passion sejak kecil saya. Hmm... Tepatnya Tomakomai, sebuah kota kecil di Hokkaido. Menyapa musim semi yang baru-baru saja dimulai, tak ada satu pun warna kelopak pink yang terlihat di sepanjang perjalanan menuju penginapan kami. Semuanya tampak seperti musim gugur. Begitu dingin dan hujan terus mengguyur tanah-tanah Tomakomai yang begitu bersih dari hama-hama bernama sampah. Kapan ya Indonesia terbebas dari sampah di jalanan? Bermimpi dan teruslah bermimpi. Tapi, jangan lupa lakukan apa yang bisa kamu lakukan. Apa susahnya sih membuang sampah pada tempatnya? Toh, disediain tempat kok.

Tujuan kunjungan saya sih sebagai perwakilan Indonesia dalam acara Children Space Summit 2008 di Hokkaido yang diadakan oleh JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency). Rute perjalanan kami itu Makassar--Bali--Jepang. Sebelumnya, saya harus menjelaskan siapa itu kami. Kami adalah... saya sendiri, Muhammad Iffan Hannanu, dan salah satu teman yang maaf (#plak) saya lupa namanya. Pertemuan kami bertiga sangat-sangat-sangat singkat. Hanya dari sepucuk surat saja saya bisa bertemu dengan mereka. Dan setibanya di Tokyo--Narita Airport, kami bergegas ke tempat di mana perwakilan dari negara-negara lain menunggu. Ada Vanessa Moskal--teman dari Aussie. Dua sahabat dari Korea Selatan (lupa siapa namanya), dan dua teman dari Hongkong. Awalnya saya agak kagok, bahasa Inggris kacau balau. Gak tau mesti ngomong apa pas menyapa mereka semua. Yang ada cuma nyengir kuda. Tapi, untung mereka sangatlah ramah dan membuat saya juga jadi sedikit lega. =D

Cheol Won Hong adalah satu dari dua perwakilan Korea Selatan. Kayaknya sih anak SMA. Soalnya, mereka berdua selalu pakai seragam sekolahnya mereka. Cool! Andai seragam sekolahku juga kayak gitu. Hiks. And, saya dan Cheol sempat mengobrol soal arti kata 'annyeong haseo'. Haha. Dan yang membuat saya jadi fascinating ialah saat dia bertanya dalam bahasa Inggris soal kenapa orang muslim harus pakai penutup kepala. Hihi. Syukurlah, ada juga yang bertanya hal itu. Maksud saya, ada juga orang Asia Timur yang tertarik dengan Islam. =D

Ini foto saya bersama Cheol saat kami mempresentasikan hasil diskusi kami. Finally, wajah saya terekspos juga. Wkwkwk...  :)


Yang paling menyenangkan itu ketika kami diajak ke museum roket terpopuler di Tomakomai. Wow, seperti sedang berada di dalam roket beneran! MIR adalah roket milik Rusia yang kemudian diberikan untuk pemerintah Jepang. Alhasil, kota Tomakomai-lah yang menjadi rumah baru buat MIR ini. Sempat saya foto beberapa bagian dari dek roket. Ada toiletnya juga lho.


Aa, kita juga diajak ke fufufu... onsen lho. XDDDD
Tapi, maaf ya. Gak mungkin kan saya foto apa yang terjadi selama di onsen itu. #plak

Hmm, intinya, kami membahas mengenai masalah lingkungan di masing-masing negara yang kami wakilkan. Seorang teman dari Tuvalu menceritakan kepada kami semua mengenai apa yang terjadi pada rumah dan sekelilingnya. Kebanyakan warga Tuvalu bekerja sebagai nelayan--mengingat negara itu adalah negeri kecil yang dikelilingi pantai Pasifik. Mirip-mirip Hawaii-lah tapi lebih panas cuacanya. Mirip Indonesia mungkin. Nama teman kami ini adalah Angelina. Gadis ramah yang baik! Kenapa baik, soalnya di akhir pertemuan saya dan dia, dia sempat menarik tangan saya dan secara mengejutkan memberikan saya sebuah hadiah berupa sumpit. Wkwk. Ada ceritanya nih kenapa dia ngasih sumpit ke saya. Menurut dia, saya kalo makan pakai sumpit tuh aneh! XD

Yang paling kiri itu Iffan, tengah Vanessa dan inilah dia... Angelina. :)


Our friendship was started from here...


Lalu, ini saat saya sedang menjawab pertanyaan salah satu penyimak presentasi kami. I was not sure whether I did say right english grammar or not. Wkwk...


Kemudian, sebuah deklarasi dibuat oleh kami para anak-anak. Kami akan melindungi lingkungan kami, kemudian, bumi tempat kami akan selalu berada di dalamnya hingga akhir hayat anak-cucu kami kelak. Bila suatu masa tiba di mana orang-orang ingin menghancurkannya dengan hal-hal buruk, maka kami akan meneriakkan kata SAVE OUR EARTH! :)


Yang terakhir, ini-lah teman kamar saya. Saori Miyamoto. Dua tahun lebih muda dibanding saya dan berasal dari Hokkaido. Katanya dia mau kuliah di Tokyo. Pengen ketemu dia lagi. Saat ini, kami berdua masih sering saling komunikasi, utamanya via facebook dan yahoo. Dia sudah beberapa kali ngirimin saya foto-fotonya ketika dia mengunjungi tempat-tempat indah di Jepang.


I said, friendship won't stay in mile away if you keep the chit-chat through social network pages. LOL!
Btw, di situ saya item banget ya? XDD

Okay, see you around guys. Good night and have a nice dream...

listening to : Sakamoto Ryuuichi's Merry Christmas Mr. Lawrence.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Sangat posting baik.

Anonim mengatakan...

Bibi...
Tebak aku siapa?? :D
.
aku pengen jadi orang-orang seperti bibi, what did will be come true, huh? :'(

Leon mengatakan...

Nono ya? XD

Diberdayakan oleh Blogger.